Apa yang tidak membunuhmu membuatmu jelek
"Oh, ya," kata Tommy, mengeluarkan wadah makan siang lain dari ranselnya. Tatapannya bertemu dengan Wilbur, biru laut bertemu cokelat tua. "Ayah bilang suruh kasih ke kamu juga, soalnya dia bikin banyak banget."
Wilbur mengangkat sebelah alisnya. Dari sudut matanya, ia melihat Techno menegakkan tubuh. "Belum pernah kenal terapis yang ngasih makanan ke kliennya." Ketika Tommy cemberut, ia mengangkat bahu. "Tapi, hei, aku nggak akan lewatin makan siang gratis. Dia bikin apa?"
"Daging," kata Tommy singkat, ia dan Techno sama-sama memperhatikan Wilbur menusuk sosis dengan garpunya dan mengangkatnya ke mulut.
---
Wilbur Soot terlahir dengan kemampuan untuk menempatkan dirinya ke dalam pikiran kriminal mana pun, dari pencopet hingga pembunuh berantai. Karunia (atau kutukan) inilah yang menjadikan dia profiler kriminal terbaik yang pernah dimiliki FBI. Namun, ketika ia memutuskan untuk menangani kasus pembunuh berantai terkenal "Malaikat Maut", keadaan menjadi lebih buruk, dan Wilbur mulai tersesat dalam delusi dirinya sendiri.
Untungnya, ia berhasil menemukan perlindungan dalam dekapan terapisnya yang eksentrik dan kedua putranya, sebuah keluarga kaya dengan kecintaan pada pesta makan malam yang mewah dan hidangan daging yang lezat.